News Petrotekno - June 30th, 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. British Petroleum (BP) optimistis proyek fasilitas pengolahan Train Tangguh III oleh BP Berau Ltd di Blok Papua bisa rampung tepat waktu kendati dihantam pandemi corona.
Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan pihaknya telah melakukan mitigasi demi menjaga kelangsungan proyek.
"Sudah ada pembatasan kunjungan ke pabrik dan kilang sejak 16 Maret 2020. Jumlah pekerja di lapangan juga dibatasi," terang Moektianto kepada Kontan.co.id, Rabu (25/3).
Moektianto memastikan, operasi kilang LNG Tangguh dan proyek Tangguh 3 masih terus berlangsung.
Ia menjelaskan, hanya pekerja yang memiliki peranan vital di lapangan yang diperbolehkan melakukan kegiatan di lokasi proyek.
Sayangnya, Moektianto enggan mengemukakan perkembangan terkini dari proyek berkapasitas sebesar 3,8 juta ton per tahun MTPA tersebut.
"Kita masih terus berjalan, estimasi selesai di kuartal III-2021," kata Moektianto.
Asal tahu saja, pada medio Oktober lalu proyek Tangguh 3 telah mencapai pengerjaan sekitar 67%. Selain proyek Tangguh Train 3, BP Berau pada Proyek Tangguh telah memiliki dua train dengan total kapasitas 7,6 juta ton per tahun (MTPA).
Dalam catatan Kontan.co.id, nantinya 75% kargo LNG dari proyek Train Tangguh III akan dikirimkan ke pihak PT Perusahaan Listrik Negara sementara sisanya untuk pasar ekspor. "Untuk PLN saya kira semuanya masih sesuai jadwal," terang Moektianto.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni memastikan pihaknya terus mengupayakan sejumlah langkah demi mengawal komitmen proyek Train-3 BP Tangguh.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dikonfirmasi melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Allimudin bilang sejumlah upaya telah dilakukan seperti persiapan tenaga kerja.
Alimudin menjelaskan, pembinaan tenaga kerja lokal selama ini telah dilakukan melalui Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten dan dioperasikan oleh Petrotekno Technical School.
"Masih ada yang menunggu untuk diserap. Sehingga Bupati minta kepada BP Berau Ltd. agar dapat menerima lulusan P2TIM. Bahkan Bupati juga mendesak agar anak-anak lulusan P2TIM seluruhnya dapat diterima di proyek tangguh," ujar Alimudin dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/2).